Masyarakat Indonesia--dan kaum muslimin pada umumnya--mengenal bahwa tanggal kelahiran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah hari Senin, 12 Rabi'ul Awal.
Namun ternyata pendapat ini masih diperselisihkan oleh para ulama ahli sejarah dan ahli falak (astronomi). Banyak di antara mereka yang menilai bahwa pendapat tersebut lemah.
Lain halnya dengan tanggal wafatnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Seluruh ulama sepakat tanpa ada perselisihan bahwa Rasulullah wafat pada tanggal 12 Rabi'ul Awal tahun 11 H.
Mengapa masih ada ikhtilaf dalam menetapkan tanggal lahir Rasulullah, sedangkan seluruh ulama sepakat mengenai tanggal wafatnya?
Alasannya adalah murni karena masalah syar'i. Para ulama tidak mengambil porsi yang besar dalam mengkaji masalah kelahiran Nabi shallallahu 'alaihi wasallam karena tidak ada kepentingan syar'i di dalamnya.
Sedangkan para ulama sepakat ber-ijma' tentang tanggal wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena ada kepentingan syar'i di dalamnya, yaitu sebagai penetapan terputusnya wahyu. Sehingga jika ada yang menyebutkan bahwa ia mendengar wahyu dari Rasulullah, baik ayat al-Quran maupun hadits setelah tanggal 12 Rabi'ul Awal tahun 11 H, maka akan tertolak secara otomatis.
Hadits shahih yang menyebutkan tentang kelahiran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya menyebutkan hari Senin saja, tanpa menyebutkan tanggalnya. Hadits tersebut disampaikan oleh Abu Qatadah Al-Anshari bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang puasa di hari Senin, Rasulullah menjawab:
ذَاكَ يَوۡمٌ وُلِدۡتُ فِيهِ وَيَوۡمٌ بُعِثۡتُ أَوۡ أُنۡزِلَ عَلَيَّ .
"Di hari itu aku dilahirkan, dan di hari itu aku diutus (menjadi Nabi) dan menerima wahyu." (Shahih Muslim No. 1162).
Jelas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dilahirkan di hari Senin, tapi tanggal berapa?
Perbedaan pendapat para ulama tentang tanggal kelahiran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menjelaskan:
ثم اختلفوا فقيل: لليلتين خلتا منه وقيل: لثمان
خلت منه وقيل: لعشر وقيل: لاثنتي عشرة وقيل: لسبع عشرة وقيل: لثماني عشرة .
"Para ulama berbeda pendapat, ada yang berkata tanggal 2 Rabi’ul Awwal, tanggal 8 Rabi’ul Awwal, tanggal 10 Rabi’ul Awwal, tanggal 12 Rabi’ul Awwal, tanggal 17 Rabi’ul Awwal, dan tanggal 18 Rabi’ul Awwal." (Lathaa'iful Ma'aarif hal. 93, Dar Ibnu Hazm, cet. Ke-1, 1424 H, Asy-Asyamilah).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah juga menjelaskan,
أن هؤلاء الذين يحتفلون بمولد النبي ﷺ لا يقيدونه بيوم الاثنين، بل في
اليوم الذي زعموا مولده فيه .
"Mereka yang merayakan maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tidak mengaitkan perayaan tersebut dengan hari Senin, akan tetapi mereka merayakannya pada hari Nabi dilahirkan berdasarkan persangkaan mereka." (Al-Qaulul Mufid 'ala Kitab Tauhid 1/238, Darul Aqidah, Kairo, 1425 H).
Riwayat mengenai tanggal kelahiran beliau 12 Rabi'ul Awwal sanadnya terputus sebagaimana penjelasan ahli sejarah dan ahli tafsir Ibnu Katsir rahimahullah, beliau berkata,
عَنۡ
جَابِرٍ وَابۡنِ عَبَّاسٍ. قَالَا: وُلِدَ رَسُولُ اللهِ ﷺ عَامَ الۡفِيلِ يَوۡمَ الِاثۡنَيۡنِ
الثَّانِيَ عَشَرَ مِنۡ رَبِيعٍ الۡأَوَّلِ وَفِيهِ بعث، وفيه عرج به إلى السماء،
وفيه هَاجَرَ، وَفِيهِ مَاتَ. فِيهِ انۡقِطَاعٌ .
"Dari Jabir dan Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dilahirkan pada tahun Gajah, hari senin, tanggal 12 Rabi'ul Awwal, dan pada tanggal tersebut diutus menjadi nabi, melakukan mi'raj ke langit, berhijrah dan meninggal. Hadits ini sanadnya terputus." (Al-Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir, 3/135, Dar Ihya' At-Turats, 1408 H, Asy-Syamilah).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah me-rajih-kan pendapat bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lahir pada tanggal 9 Rabi'ul Awwal, beliau berkata,
وقد حقق بعض الفلكيين المتأخرين ذلك;
فكان في اليوم التاسع لا في اليوم الثاني عشر.
"Sebagian ahli falak belakangan telah meneliti tentang tanggal kelahiran Nabi yang ternyata jatuh pada tanggal 9 Rabi'ul Awal, bukan 12 Rabi'ul Awal." (Al-Qaulul Mufid 'ala Kitab Tauhid 1/238, Darul Aqidah, Kairo, 1425 H).
Syaikh Sulaiman Al-Manshurfuri (seorang penulis sirah) dan seorang ahli ilmu falak yang bernama Mahmud Basya Al-Falaki telah meneliti bahwa hari Senin kelahiran Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertepatan pada tanggal 9 Rabi'ul Awal.
Ulama lain yang juga mengambil pendapat ini adalah Syaikh Muhammad Al-Khudhari Bek, seorang ulama Mesir yang juga seorang penulis kitab sirah yang berjudul Nurul Yaqin fi Sirati Sayyidil Mursalin. Dalam kitabnya itu beliau juga mengutip pendapat dari Syaikh Mahmud Basya Al-Falaki tersebut yang menyebutkan bahwa kelahiran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah hari Senin, 9 Rabi'ul Awwal 571M, setahun setelah peristiwa penyerangan tentara bergajah Raja Abrahah di Makkah.
Terdapat klaim kesepakatan ulama tentang tanggal wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
Perlu diulang kembali bahwa ada ahli sejarah yang mengklaim ijma' tentang tanggal kematian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu 12 Rabi'ul Awwal.
Para ulama berusaha mencari tanggal pastinya karena ada kepentingan syariat di sana, yaitu sejak tanggal tersebut terputuslah wahyu, sehingga jika ada klaim turun wahyu setelah tanggal tersebut maka tertolak, walaupun ada ikhtilaf juga dalam hal ini. Berbeda dengan tanggal kelahiran Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak ada kepentingan syariat pada tanggal tersebut.
Ahli sejarah Ibnu Hisyam rahimahullah menjelaskan,
واتفقوا أنه توفي ﷺ يوم الاثنين… قال أكثرهم في الثاني
عشر من ربيع ولا يصح أن يكون توفي ﷺ
إلا في الثاني من الشهر أو الثالث عشر أو الرابع عشر أو الخامس عشر لإجماع
المسلمين على أن وقفة عرفة في حجة الوداع كانت يوم الجمعة وهو التاسع من ذي الحجة
.
"Para ulama sepakat bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam wafat pada hari Senin… Mayoritas mereka berkata: pada tanggal 12 Rabi’ul Awal. Tidak shahih tentang tanggal wafatnya kecuali pada hari ke-2 atau 13, atau 14, atau 15 pada bulan Rabi'ul Awal, karena sudah disepakati bahwa wuquf di Arafah saat Haji Wada' terjadi pada hari Jumat, yaitu hari ke-9 bulan Dzulhijjah…" (Ar-Raudh al-Unuf Syarhu Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, Imam as-Suhaili 4/439, Asy-Syamilah).
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله
وصحبه أجمعين
0 Comments