Sudah dikenal bahwa salah satu ayat al-Quran yang memiliki keutamaan tinggi adalah ayat Kursi. Selain karena maknanya yang mengandung keagungan dan kekuasaan Allah, ayat Kursi juga memiliki berbagai fadhilah (keutamaan). Banyak dalil hadits shahih yang menyebutkan tentang hal ini, salah satunya adalah hadits dari Ubay bin Ka'b radhiallahu 'anhu berukut:
عَنۡ أُبَىِّ بۡنِ كَعۡبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ ﷺ يَا أَبَا الۡمُنۡذِرِ أَتَدۡرِى أَىُّ آيَةٍ مِنۡ كِتَابِ اللَّهِ
مَعَكَ أَعۡظَمُ . قَالَ قُلۡتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعۡلَمُ . قَالَ يَا أَبَا
الۡمُنۡذِرِ أَتَدۡرِى أَىُّ آيَةٍ مِنۡ كِتَابِ اللَّهِ مَعَكَ أَعۡظَمُ . قَالَ
قُلۡتُ « اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الۡحَىُّ الۡقَيُّومُ » . قَالَ فَضَرَبَ
فِى صَدۡرِى وَقَالَ وَاللَّهِ لِيَهۡنِكَ الۡعِلۡمُ أَبَا الۡمُنۡذِرِ .
Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Wahai Abul Mundzir, tahukah kamu ayat apa dari kitab Allah yang ada padamu yang paling agung?" Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau bertanya lagi, "Wahai Abul Mundzir, tahukah kamu ayat apa dari kitab Allah yang ada padamu yang paling agung?" Aku menjawab, "Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qayyum". Lalu beliau menepuk dadaku dan berkata, "Semoga engkau mudah memperoleh ilmu, wahai Abul Mundzir." (H.R. Muslim No. 810).
Berikut adalah bacaan ayat Kursi
اَللَّهُ لَآ إِلَٰهَ
إِلَّا هُوَ ٱلۡحَيُّ ٱلۡقَيُّومُۚ لَا تَأۡخُذُهُۥ سِنَةٞ وَلَا نَوۡمٞۚ لَّهُۥ
مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۗ مَن ذَا ٱلَّذِي يَشۡفَعُ عِندَهُۥٓ
إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡۖ وَلَا يُحِيطُونَ
بِشَيۡءٖ مِّنۡ عِلۡمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ
وَٱلۡأَرۡضَۖ وَلَا ئَُودُهُۥ حِفۡظُهُمَاۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِيُّ ٱلۡعَظِيمُ .
“Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 255).
Selain itu banyak pula hadits shahih yang menjelaskan tentang keutamaan membaca ayat Kursi pada waktu-waktu tertentu. Salah satu waktu yang paling utama adalah setiap selesai menunaikan shalat fardhu. Dasarnya adalah hadits dari Abu Umamah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنۡ قَرَأَ آيَةَ الكُرۡسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ
مَكۡتُوۡبَةٍ لَمۡ يَمۡنَعۡهُ مِنۡ دُخُوۡلِ الجَنَّةِ اِلَّا اَنۡ يَمُوۡتَ .
“Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” (HR. An-Nasa`i dalam Al-Kubra 9/44. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Hajar Al-Atsqalani dalam kitab Bulughul Maram).
Lihat pula dalam Al-Mu'jamul Kabir No. 7532, Al-Jami'ush-Shaghir wa Ziadatuhu No. 11410, Shahih al-Jami'ush-Shaghir No. 6464, dan Ash-Shaghiir (VIII/134 No. 7532).
Al-Qadhi 'Iyadh menjelaskan, "Hadits ini adalah dalil akan bolehnya mengutamakan sebagian Al-Qur'an dari lainnya dan mengutamakannya dari selain kitab-kitab Allah… Maknanya adalah pahala membacanya begitu besar, itulah makna hadits ini."
Apa yang membuat ayat kursi lebih agung? Imam An-Nawawi rahimahullah menyebutkan, para ulama berkata bahwa hal itu dikarenakan di dalamnya terdapat nama dan sifat Allah yang penting yaitu sifat ilahiyah, wahdaniyah (keesaan), sifat hidup, sifat ilmu, sifat kerajaan, sifat kekuasaan dan sifat kehendak. Itulah tujuh nama dan sifat dasar yang disebutkan dalam ayat kursi. (Syarh Shahih Muslim, 6/85).
* * *
0 Comments